Sementara itu ISD menyebut YLK telah masuk dalam radarnya sejak awal 2000-an terkait aktivitas terorisme. Karena keterkaitannya dengan JI, Yadi dimasukkan dalam daftar pantauan masuk Singapura sebagai antisipasi gangguan keamanan.
Yadi sempat hendak berkunjung ke Singapura pada Februari 2015 melalui Batam, namun ISD menolaknya.
“ISD belum mengesampingkan kemungkinan bahwa upaya perjalanan YLK ke Singapura adalah bertujuan untuk pengintaian guna melanjutkan rencana serangan terhadap SGX,” katanya.
Sebagai anggota JI, YLK mengikuti pelatihan militan di Mindanao, Filipina, dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Yadi sempat ditangkap di Indonesia atas tuduhan kepemilikan senjata api ilegal sebelum dibebaskan.