Presiden itu telah meninggalkan Kolombo menuju Maladewa pada Selasa malam. Dia meminta pemerintah Maladewa untuk mengatur jet pribadi untuk menerbangkannya ke Singapura.
"Takut akan reaksi publik," kata seorang sumber yang enggan menyebut nama.
Sebelum meninggalkan Kolombo, dia telah meyakinkan para pemimpin akan menyampaikan pengunduran dirinya. Namun sudah 36 jam berlalu, hal itu belum terjadi.
Di Sri Lanka, pengunjuk rasa menuntut agar dia menepati janjinya untuk mundur karena krisis ekonomi terburuk di negara pulau itu. Hari ini, para pengunjuk rasa mengosongkan beberapa bangunan simbol negara yang telah mereka serbu awal pekan ini, termasuk istana Presiden dan kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Pada Rabu pagi, tak lama setelah Rajapaksa pergi, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengumumkan keadaan darurat dan meminta pasukan keamanan untuk memulihkan ketertiban.