"Ini bukan hanya soal rudal. Ini soal bagaimana kami bisa membutakan musuh sesaat sebelum serangan utama," kata seorang pejabat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dikutip dari kantor berita Tasnim.
Sebelumnya IRGC mengklaim telah menggunakan metode baru untuk menyabotase sistem pertahan udara Israel. Cara tersebut dipraktikkan untuk pertama kali dalam serangan terbaru ke Israel, Senin (16/6/2025) pagi.
Dengan penggunaan metode baru tersebut, rudal-rudal sistem pertahanan Israel saling menjatuhkan satu sama lain.
"Selama operasi ini, berkat penggunaan metode dan kemampuan baru dalam intelijen dan peralatan, sistem komando dan kontrol pertahanan multi-level musuh gagal dan mulai saling menyerang," bunyi peryataan IRGC.