Trump melanjutkan, sejarah akan menilai Erdogan sebagai orang baik jika menyelesaikan permasalahan ini dengan cara manusiawi. Hal sebaliknya juga berlaku.
"Itu (sejarah) akan melihat Anda sebagai iblis jika hal-hal baik tidak terjadi," isi surat.
Menurut Trump, banyak hal bisa terjadi jika Erdogan mau bernegosiasi dengan kepala Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, Mazloum Abdi. Turki menyebut Mazloum sebagai teroris karena hubungannya dengan militan PKK yang dikenal sebagai pemberontak di Turki.
"Jangan menjadi pria yang keras kepala. Jangan bodoh," ujar Trump, seraya menambahkan, komunikasi akan terus berlanjut.
Sepekan kemudian Erdogan merespons bahwa dia tak akan gentar dengan ancaman apa pun, termasuk dari AS. Meskipun sanksi sudah dijatuhkan kepada individu dan entitas di Turki, serangan ke wilayah Suriah yang dikuasai Kurdi tetap berlanjut.