Citra Hancur, Gelar Hilang
Akibat skandal tersebut, sejak 2022 sebagian besar gelar dan peran resmi Andrew di kerajaan dicopot. Dia dikeluarkan dari kegiatan publik keluarga kerajaan dan kehilangan sejumlah kehormatan militer, termasuk gelar Knight Grand Cross of the Royal Victorian Order (GCVO) serta peran Royal Knight Companion of the Most Noble Order of the Garter.
Puncaknya terjadi pada Oktober 2025, ketika Andrew memutuskan melepas gelar Duke of York secara sukarela. Dia menyebut langkah itu sebagai bentuk tanggung jawab agar tidak membebani Raja Charles dan lembaga monarki.
“Tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya mengalihkan perhatian dari tugas keluarga kerajaan. Karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar atau kehormatan yang diberikan kepada saya,” kata Andrew.
Meski demikian, secara hukum dia tetap menyandang status sebagai pangeran karena merupakan hak keturunan langsung dari mendiang Ratu Elizabeth II.
Dari Bangsawan Terhormat ke Sosok Tersisih
Kini, Andrew menjalani kehidupan tertutup di kediaman pribadinya di Royal Lodge, Windsor. Dia jarang tampil di muka publik dan tidak lagi terlibat dalam kegiatan resmi kerajaan. Bagi sebagian rakyat Inggris, kejatuhannya mencerminkan betapa cepatnya reputasi seorang bangsawan bisa hancur akibat perilaku pribadi.
Dari seorang perwira pemberani di medan perang hingga pria yang kehilangan kehormatan karena skandal, kisah Pangeran Andrew menjadi pelajaran pahit tentang bagaimana kekuasaan dan status sosial tidak mampu menyelamatkan seseorang dari konsekuensi moral.