SINGAPURA, iNews.id - Ribuan warga Singapura yang cemas membentuk antrean panjang di toko-toko kelontong pada Sabtu (8/2/2020), menyebabkan rak-rak barang-barang penting kosong. Momen itu terjadi setelah negara kota itu menaikkan status terkait wabah virus korona ke level 'oranye'.
Sejak muncul akhir tahun lalu, virus ini menewaskan lebih dari 700 orang dan menginfeksi lebih dari 34.000 di China, dan menyebar ke puluhan negara lain.
Singapura, yang melaporkan 33 kasus virus korona, menaikkan tingkat kewaspadaan pada Jumat menjadi "oranye" - sama seperti selama wabah SARS pada 2003.
Status oranye ini menunjukkan virus tersebut parah dan mudah menular di antara orang-orang.
Pengumuman status oranye ini memicu kepanikan di negara kota dengan populasi 5,7 juta orang itu sejak Jumat malam. Banyak pembeli yang memakai masker bergegas membeli persediaan barang-barang pokok termasuk beras, mie, dan tisu toilet.