Hawking juga mewariskan pengetahun di bidang ruang angkasa. Dia menguji teori gravitasi Newton untuk meyakinkan manusia bahwa menjelajahi angkasa merupakan keniscayaan.
Badan antariksa AS NASA pun memberikan penghormatan kepada mendiang. "Teori-teorinya membuka banyak kemungkinan yang kita dan dunia jelajahi. Semoga Anda terus terbang sebagaimana superman melayang di microgravity, seperti yang Anda katakan kepada para astronot."
Astronom dan kosmolog Cambridge Lord Martin Rees juga menyampaikan rasa kehilangannya. "Tak lama setelah saya mendaftar sebagai mahasiswa pascasarjana di Universitas Cambridge pada 1964, saya bertemu seorang siswa yang 2 tahun di atas saya. Dia tak stabil dalam berdiri dan berbicara pun sangat sulit. Dia adalah Stephen Hawking. Dia baru saja didiagnosis menderita penyakit degeneratif dan diperkirakan tidak bisa bertahan hidup lama, bahkan sampai menyelesaikan PhD-nya. Tapi, luar biasa, dia hidup sampai usia 76 tahun," kata Rees.
Masih kata Rees, Hawking pernah mengatakan bahwa masa hidup setelah vonis penyakitnya itu merupakan bonus. Hawking pun tak menyia-nyiakan bonus hidupnya itu.
"Namanya akan selalu dikenang dalam sejarah sains. Jutaan orang telah memiliki pandangan kosmik yang luas akibat buku-bukunya, dan bahkan lebih. Seluruh dunia telah terinspirasi oleh pencapaian yang unik melawan segala rintangan, sebuah manifestasi dan tekad yang luar biasa," ujar Rees.