Namun, Costs of War Project justru menemukan fakta terbaru bahwa militer Afghanistan memanfaatkan penarikan tentara AS untuk meningkatkan patroli serta serangan udara mereka. Padahal, di saat bersamaan pemerintah Afghanistan tengah beruapaya melakukan pembicaraan damai dengan kelompok milisi.
"Saat ini, masyarakat sipil Afghanistan lebih terancam bahaya dari angkatan udara negara ketimbang sejarah terdahulu," isi hasil studi.
Dalam enam bulan pertama tahun 2020, setidaknya 86 warga sipil tewas serta 103 luka-luka dalam serangan udara yang dilakukan militer Afghanistan.
Bulan lalu, lembaga amal Save the Children menemukan fakta di lapangan bahwa rata-rata lima anak-anak tewas atau terluka setiap hari, terburuk dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.
Sedangkan data dari PBB menunjukkan setidaknya 26.025 anak-anak terbunuh atau terluka dalam rentang 2005 hingga 2019.