Suku perempuan ini murni hanya wanita saja yang ada di dalamnya, mereka menjadi wanita yang sangat mandiri bahkan ada larangan adat untuk kaum pria ikut intervensi kehidupan suku ini.
Para wanita di sana melarang pria untuk membaur, menetap, tinggal bersama dengan mereka. Akan tetapi, mereka menjadi begitu hebat dan perkasa, seperti layaknya seorang prajurit karena didikan dan latihan ekstrem yang dilakukan oleh orang tua mereka.
Dalam melestarikan keturunannya mereka memiliki strategi khusus untuk dapat hamil. Ketika seorang prajurit wanita sudah layak dalam usia pernikahan, mereka harus berjuang dan melakukan sesuatu.
Para prajurit wanita akan diminta untuk mengintai suku lain yang memiliki kaum pria yang gagah dan perkasa. Pengintaian tersebut bertujuan untuk mengincar sosok pria gagah dan mencari kelemahan sukunya.
Saat waktunya tiba, mereka akan menyerang dan menyerbu suku yang sudah diintai. Bahkan, mereka menculik pria yang sudah mereka incar untuk menjadi suami satu malam seorang prajurit wanita agar bisa hamil.
Ketika sudah diketahui bahwa seorang wanita dari suku pribumi Amazon hamil, pria yang mereka culik akan dikembalikan kembali ke suku mereka. Namun ironisnya jika yang lahir adalah bayi laki-laki, mereka akan membuang bayi itu karena mereka hanya akan merawat bayi perempuan saja.
Bayi wanita yang lahir akan dirawat dan dididik menjadi prajurit wanita yang tangguh dan perkasa agar bisa bertahan dan berperang dengan suku lain. Para wanita yang sudah dewasa dikenal mahir dalam strategi perang, menggunakan senjata tombak dan memanah.
Konon sejarahnya bahwa bangsa Yunani sempat kewalahan saat menghadapi suku pribumi Amazon ini karena ketangguhan prajurit wanitanya. Ketangguhan mereka didapat dari pelatihan yang dilakukan bersama di dalam sukunya.
Para ibu yang memiliki anak membesarkan anaknya dengan keras, seperti seorang sparta atau prajurit Mongol. Mereka diajari cara untuk menjadi seorang kesatria perkasa, mulai dari latihan menunggangi hewan perang kuda sampai menggunakan senjata.
Memanah adalah kemampuan mematikan yang dimiliki suku yang dihuni oleh kaum perempuan saja ini. Uniknya mereka rela untuk memotong payudara sebelahnya agar dapat fokus, tidak mengganjal dan mendapatkan arah akurat saat memanah.
Dengan permukaan dada rata mereka akan mendapatkan titik akurat fokus untuk memanah. Kisah prajurit wanita dari suku pribumi amazon masih menjadi misteri karena sedikitnya bukti yang dapat menjelaskan secara nyata suku ini.
Sebagian sejarawan masih menganggap karakter wanita Amazon dibentuk sebagai fantasi dan hiburan semata. Itulah fakta suku yang dihuni oleh wanita saja. Disamping benar atau tidaknya informasi suku ini, para arkeolog dan sejarawan masih mencari bukti yang lebih konkret.