Rekaman video yang diambil menunjukkan, formasi bebatuan gua yang indah dengan warna abu-abu dan hijau limau yang terbentuk akibat tetesan air.
“Saya merupakan orang terakhir yang naik dan yang terakhir pulang. Saya menghabiskan sekitar 6 jam di sana," kata Al Kindi yang juga profesor Universitas Teknologi Jerman di Oman.
Dia menambahkan air di dalamnya murni dan tawar. Para penjelajah bahkan meminum satu botol penuh dan tidak mengalami sakit apa pun.
Menurut pria yang memiliki perusahaan konsultan pertambangan dan perminyakan itu, timnya sangat bergairah memasuki sumur itu karena kabar mengenai kemistisannya.
“Kami merasa ini merupakan sesuatu yang akan mengungkap keajaiban baru dan bagian dari sejarah Yaman,” ujarnya.
Tim telah mengumpulkan sampel air, batu, tanah, dan beberapa bangkai hewan namun belum dianalisis.
"Ada burung mati yang memang menimbulkan bau tidak sedap, tapi tidak ada bau busuk yang luar biasa," katanya.