TAIPEI, iNews.id – Taiwan menghadapi ancaman militer yang semakin intensif setiap hari dari pasukan China. Hal tersebut disampaikan Presiden Tsai Ing Wen, menyusul pengumuman Amerika Serikat tentang paket penjualan senjata baru senilai 280 juta dolar AS (Rp3,97 triliun) ke negara pulau yang diklaim Tiongkok itu.
Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah meningkatkan dukungan politiknya kepada Taiwan. Salah satu bentuk konkretnya, AS sepakat mengadakan 11 paket penjualan senjata dengan negara kecil itu. Pada Senin (7/12/2020), pemerintahan Trump memberi tahu Kongres AS tentang penjualan Sistem Komunikasi Informasi Lapangan yang baru ke Taiwan.
Penjualan peralatan militer semacam itu telah membuat gusar China, menambah ketegangan antara Beijing dan Washington DC. Apalagi, China telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan itu. Tiongkok juga meningkatkan aktivitas militernya di dekat Taiwan, termasuk misi angkatan udara secara reguler.
Tsai telah mencatat beberapa ancaman di kawasan itu, termasuk Laut China Selatan yang menurutnya “semakin termiliterisasi” di bawah pengaruh China.
“Pasukan otoriter (China) secara konsisten berusaha untuk melanggar tatanan berbasis norma yang ada. Taiwan telah menerima ancaman militer seperti itu setiap hari,” ungkap Tsai saat berbicara di forum keamanan di Taipei, awal pekan ini, dikutip Reuters, Selasa (8/12/2020).