TEPI BARAT, iNews.id – Sungguh berat nasib para pengungsi Palestina. Di saat nyawa mereka jadi incaran ujung senjata para zionis Israel, para warga sipil itu kini juga harus berhadapan dengan wabah virus corona (Covid-19).
Salah satu pengungsi itu, Malka Abu Aker (73), merasakan kekhawatiran tersebut di sebuah kamp yang padat di wilayah Tepi Barat yang kini dikuasai Israel. Dia khawatir virus corona akan menulari orang-orang di sana.
Abu Aker menjadi saksi bahwa kamp pengungsi yang dia tempati itu terus bertambah penghuninya, baik generasi baru maupun mereka yang baru berhasil kabur dari wilayah konflik di Timur tengah. Itu berlangsung dari tahun ke tahun sejak dia pertama datang ke kamp itu 70 tahun yang lalu.
“(UNRWA) tidak melakukan sanitasi di kamp, mereka juga tidak membersihkan tempat ini untuk upaya melawan wabah (corona),” kata Abu Aker di kamp Deheisheh, Kota Bethlehem, Tepi Barat, seperti dikutip kembali dari Reuters, Kamis (2/4/2020).
UNRWA adalah badan di bawah naungan PBB yang khusus menangani urusan pemulihan dan pekerjaan bagi pengungsi Palestina yang saat ini harus melayani sekitar 5,6 juta orang. Hampir sepertiga pengungsi Palestina itu tinggal di 58 kamp pengungsi yang terdaftar di UNRWA dan tersebar di wilayah Tepi Barat, Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yordania.