BRUSSEL, iNews.id - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menegaskan tak ikutan perang di Ukraina, meski melatih pilot-pilot Angkatan Udara (AU) Ukraina. Aliansi pertahanan itu telah memulai pelatihan bagi tentara Ukraina dalam mengoperasikan jet tempur F-16.
Padahal Rusia berkali-kali memperingatkan soal pengiriman dan pelatihan jet tempur F-16, apalagi setelah negara-negara G7 mengungkapkan komitmen tersebut dalam pertemuan di Hiroshima, Jepang, pada akhir pekan lalu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menegaskan, melatih pilot Ukraina dalam menerbangkan pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu bukan berarti aliansinya bagian dari konflik.
"Ukraina punya hak untuk mempertahankan diri. Kami membantu Ukraina untuk menegakkan haknya tersebut," kata Stoltenberg, dikutip dari Reuters, Selasa (23/5/2023).
Rusia berkali-kali memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan, negara-negara Barat akan menghadapi risiko besar jika mengirim jet tempur F-16.
"Kami melihat negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi. Ini melibatkan risiko sangat besar bagi mereka. Kami punya semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan (operasi militer khusus di Ukraina)," kata Grushko.