Beberapa perusuh berbaring di jalan untuk memblokir lalu lintas. Menurut polisi, sedikitnya sembilan orang ditangkap dalam kerusuhan itu.
Pada Juni lalu, Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa negara diizinkan untuk memasukkan para siswa seminari ultra-Ortodoks ke dalam militer. Selasa kemarin, militer Israel pun mengonfirmasi pada bahwa surat pemberitahuan akan dikirimkan ke ribuan pemuda ultra-Ortodoks mulai Minggu (21/7/2024) ini. Dikatakan dalam surat itu bahwa rekrutmen militer di kalangan ultra-Ortodoks diperlukan karena kebutuhan operasional tentara dan tantangan keamanan yang dihadapi Israel.
Sebelumnya, kelompok Yahudi ultra-Ortodoks dilecualikan dari wajib militer di Israel. Namun pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant meminta anggota parlemen untuk mengesahkan undang-undang yang dapat merekrut seluruh lapisan masyarakat Israel ke dalam militer, tak terkecuali Yahudi ultra-Ortodoks.
Pada 2017, Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa pengecualian wajib militer bagi kelompok ultra-Ortodoks adalah ilegal. Pengadilan pun memerintahkan pemerintah untuk mengesahkan undang-undang wajib militer yang baru.
Pemerintah telah menunda wajib militer bagi warga Yahudi ultra-Ortodoks selama beberapa tahun. Sementara politisi ultra-Ortodoks telah berupaya untuk meloloskan undang-undang yang mempertahankan pengecualian kelompok tersebut.