Taliban Akan Adopsi Sistem Konstitusi Monarki 1964 Raja Mohammad Zahir Shah di Afghanistan

Anton Suhartono
Taliban untuk sementara akan mengadopsi sistem konstitusi monarki yang pernah diterapkan pada 1964 di Afghanistan oleh Raja Mohammad Zahir Shah (Foto: AP)

KABUL, iNews.id - Taliban akan mengadopsi Undang-Undang Dasar Tahun 1964 yakni sistem monarki untuk sementara di Afghanistan. Meski demikian ada beberapa elemen dihilangkan yakni yang bertentangan dengan syariat Islam.

Menteri Kehakiman Afghanistan Mawlavi Abdul Hakim Haqqani, dalam pernyataan Selasa (28/9/2021), mengatakan akan memperkenalkan konstitusi yang digunakan selama masa keemasan demokrasi Afghanistan itu.

"Imarah Islam akan mengadopsi Konstitusi masa mantan Raja Mohammad Zahir Shah untuk sementara waktu," kata Abdul Hakim.

Pasal yang bertentangan dengan syariat Islam serta prinsip-prinsip Imarah Islam (sebutan untuk Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban) akan diamandemen.

Hampir 60 tahun lalu Afghanistan mengadopsi sistem konstitusional monarki di masa pemerintahan Raja Mohammad Zahir Shah, meski berusia pendek. Dia meratifikasi UUD itu setahun setelah berkuasa pada 1963 yang menjadikan demokrasi parlementer digunakan Afghanistan selama hampir 10 tahun, sebelum digulingkan pada 1973.

UUD 1964 memberikan perempuan hak untuk memilih untuk pertama kalinya serta membuka pintu bagi peningkatan partisipasi mereka dalam politik. Pemerintahan Taliban belum memberikan penjelasan resmi mengenai bagian mana yang akan diamandemen.

Sejak merebut kekuasaan Afghanistan, Taliban berjanji akan melakukan pendekatan lebih lembut dan inklusif dibandingkan saat mereka berkuasa pada 1996 hingga 2001. Saat itu sebagian besar perempuan dikucilkan dari kehidupan publik, termasuk pekerjaan dan pendidikan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS

Internasional
3 hari lalu

Imigran Afghan Pelaku Penembakan Tentara Garda Nasional AS Mantan Pekerja CIA, Apa Motifnya? 

Internasional
4 hari lalu

1 Tentara Garda Nasional AS yang Ditembak Imigran Afghanistan Dekat Gedung Putih Meninggal

Internasional
5 hari lalu

Nah, Imigran Afghan yang Tembak 2 Tentara Garda Nasional Pernah Tugas di Pasukan Khusus AS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal