Taliban Bebaskan 3 Jurnalis yang Beritakan Larangan Penayangan Serial Drama Asing

Umaya Khusniah
Taliban akhirnya membebaskan tiga jurnalis yang sempat ditahan akibat perbedaan pendapat dan minoritas di Afghanistan.(Foto: Reuters)

Menyusul pengambilalihan Kabul oleh Taliban pada Agustus tahun lalu, tekanan sosial-ekonomi meluas di Afghanistan. Di antaranya penutupan sekolah, kekurangan makanan dan pembatasan hak-hak perempuan.

Laporan PBB memperkirakan, lebih dari setengah penduduk negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak.

Taliban telah memulai tindakan keras terhadap media Afghanistan. Penyiar dipaksa untuk membatasi konten asing dan jurnalis takut akan tekanan untuk berbicara secara bebas tentang kinerja pemerintah.

Kantor Berita Sputnik melaporkan, banyak media telah ditutup karena tantangan ekonomi. Banyak juga jurnalis profesional telah meninggalkan negara itu begitu saja. Sekitar 40 persen media telah berhenti beroperasi, dan 60 persen wartawan kehilangan pekerjaan. 

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Nasional
17 hari lalu

IJTI Jakarta Gelar Uji Kompetensi Jurnalistik, Tingkatkan Kualitas Wartawan di Era Disrupsi AI

Internasional
24 hari lalu

Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS

Internasional
23 hari lalu

Imigran Afghan Pelaku Penembakan Tentara Garda Nasional AS Mantan Pekerja CIA, Apa Motifnya? 

Internasional
24 hari lalu

1 Tentara Garda Nasional AS yang Ditembak Imigran Afghanistan Dekat Gedung Putih Meninggal

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal