Taliban Klaim Hasilkan 270 Juta Dolar AS sejak Agustus, untuk Bayar Gaji Pegawai dan Pensiunan

Umaya Khusniah
Pemerintah Taliban di Afghanistan mengklaim telah menghasilkan pendapatan lebih dari 270 juta dolar AS. (Foto: Ist.)

Afghanistan telah dilanda perang selama 20 tahun. Kini, negara ini berada dalam krisis ekonomi yang dahsyat. Banyak orang menjual aset dan mengemis roti demi bertahan hidup.

Pada 17 Agustus, dua hari setelah Taliban menguasai Kabul, pemerintah AS membekukan sekitar 9,5 dolar AS miliar aset bank sentral Afghanistan. Banyak donor dan organisasi internasional, termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional juga telah berhenti melakukan pembayaran kepada rezim sementara Taliban.

PBB memperkirakan, sekitar 22,8 juta orang atau lebih dari setengah populasi Afghanistan akan menghadapi masalah pangan yang parah. 

Human Rights Watch mendesak PBB dan lembaga keuangan internasional untuk segera menyesuaikan pembatasan dan sanksi yang mempengaruhi ekonomi negara dan sektor perbankan. 

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Pertamina Prediksi Pendapatan 2025 Tembus Rp1.127 Triliun, Laba Bersih Berapa?

Bisnis
9 hari lalu

WIKA Siapkan Restrukturisasi Utang Tahap II untuk Pulihkan Keuangan

Internasional
10 hari lalu

Diguncang Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang, Pakistan Tuduh India

Nasional
10 hari lalu

Ditjen PHU Kemenag Resmi Dibubarkan, Pegawai bakal Dialihkan ke Kemenhaj

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal