"Tidak ada negara yang dapat melarang setengah dari populasinya untuk berkontribusi kepada masyarakat," kata pernyataan itu, yang juga ditandatangani oleh kepala UNICEF, Program Pangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pembangunan PBB dan komisaris tinggi PBB untuk pengungsi dan hak asasi manusia.
Empat kelompok global utama, yang bantuan kemanusiaannya telah mencapai jutaan warga Afghanistan pada Minggu (25/12/2022) mengaku menangguhkan operasi karena mereka tidak dapat menjalankan program mereka tanpa staf perempuan.
Pernyataan PBB mengatakan larangan pekerja bantuan perempuan dilakukan pada saat lebih dari 28 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. Negara itu bergulat dengan risiko kondisi kelaparan, penurunan ekonomi, kemiskinan yang mengakar dan musim dingin yang ekstrem.
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan - termasuk World Vision International, CARE International, Save the Children U.S., Mercy Corps dan InterAction, berjanji untuk tetap teguh dalam komitmen untuk memberikan bantuan yang mandiri, berprinsip, dan menyelamatkan nyawa bagi semua perempuan, laki-laki dan anak-anak yang membutuhkannya.