KABUL, iNews.id – Pemerintahan Taliban pada Selasa (11/7/2023) menyatakan semua kegiatan Swedia di Afghanistan harus dihentikan. Keputusan itu menyusul pembakaran Alquran di luar masjid utama di ibu kota Swedia, Stockholm, bulan lalu.
“Setelah penghinaan terahadap Alquran dan pemberian izin (oleh Swedia) untuk menghina keyakinan Muslim, Emirat Islam Afghanistan memerintahkan penghentian semua kegiatan Swedia di Afghanistan,” kata Juru Bicara Pemerintahan Taliban, Zabiullah Mujahid, dalam pernyataan yang dikutip Reuters, hari ini.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021, Swedia tidak lagi membuka kedutaan di negara Asia Tengah itu.
Karenanya, perintah penghentian kegiatan oleh Taliban kali ini kemungkinan besar akan memengaruhi organisasi nonpemerintah Swedia, yaitu Komite Swedia untuk Afghanistan. Organisasi tersebut memiliki ribuan tenaga bantuan yang bekerja di seluruh negeri Afghanistan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pembangunan pedesaan.
Sampai berita ini ditulis, Komite Swedia untuk Afghanistan belum menanggapi permintaan komentar terkait keputusan Taliban itu. Pemerintahan Taliban pun tidak memberikan perincian tentang entitas Swedia mana saja yang akan terdampak oleh kebijakan mereka itu.
Pada 28 Juni lalu, seorang demonstran membakar mushaf atau salinan Alquran di luar masjid terbesar di Kota Stockholm, Swedia, yang memicu kemarahan Dunia Islam. Peristiwa itu berlangsung bertepatan dengan momen perayaan Idul Adha 1444 H.
Pelaku diketahui bernama Salwan Momika (37), warga negara Irak yang melarikan diri ke Swedia, beberapa tahun silam. Sambil dikawal dan dilindungi oleh polisi Swedia, Momika menginjak-injak Alquran sebelum membakar beberapa lembarannya di depan masjid di ibu kota Swedia itu.