"Pidato Abu Mazen (Abbas) penuh dengan kebohongan. Mereka yang benar-benar mendukung perdamaian dan negosiasi tidak mengancam ultimatum angan-angan," ujarnya.
Para kritikus mengatakan perpecahan internal Palestina juga berkontribusi pada kebuntuan dalam pembicaraan damai yang disponsori AS, yang gagal pada tahun 2014.
Sementara itu Perdana Menteri Israel Naftali Bennett akan menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada Senin. Dia merupakan sosok yang menentang berdirinya negara Palestina namun pemerintahnya berjanji untuk menghindari keputusan sensitif, sebaliknya fokus pada masalah ekonomi.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara dalam pidato pada Selasa lalu. Dia mengatakan solusi dua negara menjamin kepastian masa depan Israel sebagai negara Yahudi, demokratis, yang hidup damai bersama negara Palestina yang layak dan demokratis.