Bentrokan di Nagorno-Karabakh antara pasukan Azerbaijan dan Armenia meletus pada akhir September lalu, memicu kembali konflik berkepanjangan dua negara bekas Uni Soviet tersebut di wilayah pegunungan itu.
Kesepakatan damai dicapai setelah enam minggu pertempuran sengit yang membuat militer Azerbaijan membanjiri pasukan separatis Armenia dan mengancam akan maju ke kota utama Karabakh, Stepanakert.
Berdasarkan perjanjian damai itu, Armenia kehilangan kendali atas tujuh wilayah yang pernah direbut pada 1990-an—yang menewaskan 30.000 orang dan membuat banyak orang Azerbaijan yang dulu tinggal di Karabakh mengungsi.
Kendati demikian, kelompok separatis Armenia masih mempertahankan kendali atas sebagian besar wilayah Karabakh di era Soviet. Sekitar 2.000 tentara penjaga perdamaian dari Rusia telah ditempatkan di sepanjang daerah garis depan dan untuk melindungi koridor strategis Lachin yang menghubungkan Karabakh dengan Armenia.