Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe tiba pada Jumat malam di ibu kota Mali, Bamako, bersama dengan Menteri Pertahanan Florence Parly, dalam kunjungan untuk menunjukkan dukungan untuk Mali.
Sekitar 4.500 tentara Prancis dikerahkan sejak 2014 untuk merebut kembali utara negara itu setelah jatuh ke pejuang jihadis.
Sebelumnya, Parly menyebut pembunuhan komandan jihadis itu tindakan spektakuler, setelah perburuan yang berlangsung beberapa tahun.
"Kematiannya memberikan pukulan yang sangat keras bagi kelompok-kelompok teroris di Sahel," katanya.
"Ketika pasukan komando mendekat, mobil pick up (jihadis) melepaskan tembakan, mendorong helikopter untuk membalas tembakan," kata seorang jurub icara komando militer Prancis.
"Sebanyak 11 teroris, termasuk El Hamame, terbunuh," katanya.
El Hamame diduga terlibat dalam pembunuhan seorang warga negara AS pada 2009, Christopher Leggett, di Mauritania, bersamaan dengan serangan di tahun yang sama terhadap kedutaan Prrancis di Nouakchott.