"Leopard yang sama bakal tenggelam dalam lumpur, mereka akan terus-menerus tenggelam. Kami dapat mengamati dari drone bagaimana mereka dikeluarkan (dari lumpur). Kendaraan kami memiliki mesin turbin gas, tidak takut lumpur ataupun lelehan salju. Dia dapat melewati semua lubang," ujar perwira itu.
Menurut dia, perbedaan tersebut memungkinkan unit tank Rusia beroperasi dalam cuaca apa pun, mendukung infanteri, dan mengatasi parit dan galian musuh tanpa harus melambat.
Pada Senin (1/1/2024) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa lebih dari 1.600 tank bakal diproduksi dan diperbaiki di negaranya pada 2024. Sementara Ukraina telah menerima total sekitar 450 tank dari negara-negara Barat.