"Ukraina kini menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Betsa.
Sebaliknya, FSB mengklaim apa yang terjadi di pantai Krimea adalah hasil provokasi Ukraina.
"FSB memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Kiev mempersiapkan dan mengatur provokasi di Laut Hitam," kata FSB, dalam sebuah pernyataan.
"Bahan-bahan (bukti) ini akan segera dipublikasikan," tambah FSB.
Menanggapi ketegangan itu, Uni Eropa menyerukan Rusia dan Ukraina menahan diri untuk mengurangi ketegangan di Laut Hitam.
"Uni Eropa mendesak Rusia untuk mengembalikan kebebasan navigasi melalui Selat Kerch setelah Moskow memblokadenya," kata pihak Uni Eropa.
Krimea melalui referendum melepaskan diri dari Ukraina pada 2014, saat negara itu dilanda krisis ekonomi dan politik. Setelah melepaskan diri, Krimea menyatakan bergabung dengan Rusia.
Namun, Ukraina dan negara-negara Barat tak mengakui referendum dan menuduh Rusia menganeksasi wilayah tersebut. Setelah Krimea bergabung dengan Rusia, Presiden Vladimir Putin menerbitkan peta yang menyatakan Krimea bagian dari wilayah Rusia.