Jika bahan bakar habis, rumah sakit akan ditutup. "Kami tidak bisa hanya mematikan bagian dari rumah sakit," katanya.
Kondisi serupa dialami puluhan rumah sakit umum lainnya. Runtuhnya ekonomi Lebanon pada tahun 2019 membuat mereka hampir tidak mampu mengatasi krisis pelayanan.
Sekarang, konflik yang meningkat di perbatasan selatan dengan Israel mendorong sektor kesehatan ke dalam krisis baru. Para dokter khawatir perang terbaru di Timur Tengah dapat mendorongnya melewati titik puncaknya.
Pertempuran pecah di Lebanon setelah Israel dan Hamas berperang di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Sekutu Hamas, Hizbullah melepaskan roket pada pasukan Israel. Israel kemudian membalas dengan membombardir kawasan perbatasan.
Kementerian Kesehatan Lebanon sudah menyebutkan anggarannya tidak lagi mencukupi untuk pelayanan masyarakat.
"Rumah sakit mungkin dapat menyerap 40 hingga 50 luka seminggu, tetapi jika lebih dari itu, tidak ada rumah sakit di Lebanon yang akan bisa menangani dengan baik," kata pejabat Kemenkes Lebanon.