Ekspor Kamboja Bergantung pada Pasar AS
Kamboja saat ini memiliki surplus perdagangan yang besar dengan AS. Pada 2024, ekspor Kamboja ke AS mencapai hampir 10 miliar dolar atau 37,9 persen dari total ekspor nasional. Produk utamanya adalah tekstil dan sepatu.
Kondisi ini menjadikan tarif dagang sebagai isu strategis yang sangat sensitif. Bagi Phnom Penh, kelonggaran tarif dari AS bukan sekadar keuntungan dagang, melainkan penyelamat ekonomi nasional.
Beli Pesawat Boeing demi Ekspor Tekstil
Sebagai imbalan atas pengurangan tarif, Kamboja sepakat membeli 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 untuk maskapai nasional Air Cambodia, dengan opsi tambahan 10 pesawat lagi.
Chanthol menyebutnya sebagai bagian dari pendekatan “win-win” dalam diplomasi perdagangan.
Keputusan Trump menurunkan tarif menjadi 19 persen bukan hanya soal angka, tapi menyelamatkan jutaan rakyat Kamboja dari jurang kemiskinan baru.
Di tengah persaingan ketat manufaktur regional, sedikit kelonggaran tarif bisa jadi pembeda antara kelangsungan dan kehancuran industri. Bagi Kamboja, ini bukan soal preferensi dagang, tapi bertahan hidup.