Terima Kasih Kamboja Cuma Kena Tarif Trump 19%: Jika Tidak, Industri Kami Runtuh

Anton Suhartono
Sun Chanthol mengapresiasi Presiden Donald Trump atas kebijakan tarif impor hanya 19 persen kepada Kamboja (Foto: AP)

Ekspor Kamboja Bergantung pada Pasar AS

Kamboja saat ini memiliki surplus perdagangan yang besar dengan AS. Pada 2024, ekspor Kamboja ke AS mencapai hampir 10 miliar dolar atau 37,9 persen dari total ekspor nasional. Produk utamanya adalah tekstil dan sepatu.

Kondisi ini menjadikan tarif dagang sebagai isu strategis yang sangat sensitif. Bagi Phnom Penh, kelonggaran tarif dari AS bukan sekadar keuntungan dagang, melainkan penyelamat ekonomi nasional.

Beli Pesawat Boeing demi Ekspor Tekstil

Sebagai imbalan atas pengurangan tarif, Kamboja sepakat membeli 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 untuk maskapai nasional Air Cambodia, dengan opsi tambahan 10 pesawat lagi. 

Chanthol menyebutnya sebagai bagian dari pendekatan “win-win” dalam diplomasi perdagangan.

Keputusan Trump menurunkan tarif menjadi 19 persen bukan hanya soal angka, tapi menyelamatkan jutaan rakyat Kamboja dari jurang kemiskinan baru. 

Di tengah persaingan ketat manufaktur regional, sedikit kelonggaran tarif bisa jadi pembeda antara kelangsungan dan kehancuran industri. Bagi Kamboja, ini bukan soal preferensi dagang, tapi bertahan hidup.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
4 jam lalu

Amerika Uji Coba Senjata Nuklir, Perjanjian NPT Bisa Runtuh

Internasional
6 jam lalu

Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 104 Orang dalam Semalam, Begini Komentar Trump

Internasional
7 jam lalu

Amerika Tak Punya Alasan Kuat Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
8 jam lalu

Ini Alasan Trump Perintahkan Pentagon Uji Coba Senjata Nuklir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal