"Ketika menangani kasus seperti ini, Anda harus berani menerima konsekuensinya. Saya lebih baik mati menjadi seorang pemberani dibandingkan mati seperti tikus dan seorang pengecut," katanya, menambahkan.
Sebelum kasus ini Mulook juga kerap menerima ancaman pembunuhan. Pada 2011, Mulook menjadi kepala jaksa penuntut atas terdakwa Mumtaz Qadri, seorang pengawal gubernur Salman Taseer yang menembak mati atasannya itu karena mendukung Bibi.
Qadri dinyatakan bersalah dan dihukum mati pada 2016. Hal tersebut menimbulkan kemarahan besar kepada Mulook.