WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) berkomitmen memperkuat hubungannya dengan Asia Tenggara di berbagai bidang. Ini tampaknya sejalan dengan upaya Negeri Paman Sam untuk memperkuat kehadirannya di Indo-Pasifik guna melawan pengaruh China.
Koordinator untuk urusan Indo-Pasifik Dewan Keamanan Nasional AS Kurt Campbell mengatakan pemerintahannya akan meluncurkan serangkaian program untuk menunjukkan komitmennya terhadap Asia Tenggara. Program itu bukan hanya di bidang militer dan keamanan, tapi meluas ke pendidikan hingga iklim dan infrastruktur.
Inisiatif tersebut, kata dia, semakin membuktikan AS akan menjadi mitra tetap di Asia Tenggara guna memperbaiki pendekatan di kawasan dibandingkan di masa lalu.
Pernyataan itu disampaikan Campbell menjelang KTT Khusus ASEAN-AS di Washington DC yang digelar 12-13 Mei waktu setempat. Delapan dari 10 negara ASEAN hadir di acara itu. Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang segera meletakkan jabatan serta pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing absen dalam pertemuan.
Menurut Campbell, Presiden Joe Biden belajar dari pendekatan AS terhadap ASEAN di masa lalu, termasuk di masa pemerintahan Barack Obama. Kini AS ingin berusaha melampaui kerja sama yang pernah dijalin, termasuk di bidang militer dan keamanan.
"Ada perasaan yang jauh lebih dalam kali ini bahwa sumber daya akan menjadi penting dan itu bukan hanya tentang diplomasi, hanya tentang perkembangan militer. Ini mengenai serangkaian inisiatif lintas pemerintah yang jauh lebih dalam, menandakan tekad untuk memiliki keterlibatan lebih dalam di Indo-Pasifik," katanya, dikutip dari The Straits Times, Kamis (12/5/2022).
Dia menambahkan, banyak program AS terhadap Asia Tenggara yang telah pudar. Oleh karena itu AS berusaha memperkuatnya kembali, termasuk di bidang pendidikan, seperti pengajaran bahasa Inggris dan pelatihan kepemimpinan.