WASHINGTON, iNews.id - Media Amerika Serikat (AS) mengungkap bom perangkat komunikasi termasuk pager sudah direncanakan oleh Israel sejak 15 tahun lalu. Meski demikian misi rahasia itu baru dipraktikkan di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).
Sejauh ini total 37 orang tewas dalam dua gelombang serangan bom perangkat komunikasi, termasuk walkie talkie. Sementara korban luka mencapai 2.900 orang.
Stasiun televisi Amerika Serikat ABC News, mengutip sumber pejabat badan intelijen CIA, melaporkan Israel jelas terlibat dalam pembuatan pager yang dipasangi bahan peledak.
Sumber tersebut menjelaskan, keterlibatan Israel adalah mencegat rantai pasokan perangkat komunikasi.
Menurut dia, CIA pernah berpikir untuk menggunakan cara ini namun dibatalkan. Alasannya risiko jatuhnya korban dari orang tak bersalah sangat tinggi.
Israel, lanjut dia, membuat perusahaan cangkang sehingga bisa masuk dalam proses produksi. Beberapa perwira intelijen Israel terlibat dalam perusahaan tersebut dengan menyamar. Oleh karena itu banyak karyawan dari perusahaan cangkang itu tak menyadari untuk siapa mereka sebenarnya bekerja.
Pager tersebut ditanam dengan bahan peledak seberat 1 hingga 2 ons serta sakelar pemicu jarak jauh untuk mengaktifkannya.