BEIRUT, iNews.id - Ketegangan tak hanya terjadi di Rusia saat tentara bayaran Wagner Group memberontak pada 24 Juni lalu. Suriah, negara yang juga menjadi wilayah operasi Wagner, meningkatkan kewaspadaan.
Seperti diketahui, bos Wagner Yevgeny Prigozhin mengerahkan pasukannya bersama kendaraan tempur ke Moskow untuk menggulingkan kepemimpinan militer. Namun dia menarik kembali pasukan 200 km menjelang Moskow karena membatalkan pemberontakan.
Sementara itu di Suriah, komandan militer Rusia melakukan antisipasi cepat terhadap pasukan Wagner agar pemberontakan tak menyebar ke negara itu. Rusia merupakan sekutu rezim Presiden Bashar Al Assad yang membantu perang melawan pemberontak.
Beberapa sumber yang mengetahui permasalahan ini, termasuk pejabat militer Suriah, mengatakan kepada Reuters, tindakan yang diambil adalah memblokir sambungan telepon serta memanggil belasan komandan Wagner ke pangkalan militer Rusia.
Selain itu, para personel Wagner diharuskan menandatangani kontrak baru dengan Kementerian Pertahanan Rusia atau meninggalkan Suriah.