Al-Arabiya pernah mendapat kiriman tangkapan layar berisi utas kicauan dari akun yang terindentifikasi sebagai milik Anzorov. Dari bukti-bukti itu Anzorov diketahui sering mencuitkan sikapnya menentang pemerintahan Arab Saudi serta para pejabatnya.
"Thread (utas) ketidakpercayaan terhadap negara Arab Saudi, para pemimpinnya, dan semua orang yang mendukung mereka," demikian tulisan di awal utas Tweet Anzorov yang menyertakan foto Raja Arab Saudi King Fahd dan Ratu Elizabeth.
Al-Arabiya kemudian melacak kicauan Anzorov lainnya yang telah dihapus menggunakan alat bernama Wayback Machine--alat digital yang mengarsipkan cuplikan dari internet.
"Di antara orang murtad yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi adalah partisipasinya dalam pendirian berhala yang disembah di luar Allah. Di antara berhala ini adalah: PBB, UNESCO, WTO, Dewan Negara-Negara Teluk, Liga Dunia Arab," isi Tweet dari akun @tchetchene_270 yang terverifikasi milik Anzorov.
Setelah dilakukan investigasi, polisi Prancis mendapatkan fakta lainnya bahwa sebelum dibunuh Samuel Paty sempat berulang kali mendapatkan ancaman via internet. Diduga aksi tersebut dilakukan oleh Anzorov yang kemudian menghapusnya untuk menghilangkan jejak.