Hamas berulang kali menegaskan telah berupaya melindungi nyawa para sandera Israel dengan memperingatkan pengeboman yang intens dan tanpa pandang membahayakan nyawa mereka. Namun Israel tak mengindahkan seruan itu.
"Ada tekanan berat, terutama dari eselon politik, untuk bertindak cepat dan dengan kekuatan maksimal, terutama di bulan-bulan awal perang," kata seorang sumber pejabat Israel, kepada surat kabar tersebut.
Ini berbeda dengan pemikiran beberapa perwira senior, seperti Mayor Jenderal Nitzan Alon, yang memimpin pusat komando khusus. Dia terkadang lebih sabar untuk mengurangi risiko bagi para sandera.
Hamas membebaskan 20 sandera hidup Israel serta telah menyerahkan 10 jenazah sandera lainnya. Pencarian jenazah sandera terkendala alat berat karena banyak dari mayat mereka masih tertimbun reruntuhan terowongan dan gedung akibat pengeboman brutal Israel.