"Pertengkaran saya melawan Gereja Unifikasi sudah berlangsung sekitar 30 tahun. Saya sudah mempertimbangkannya dengan pahit, tapi dia bukan musuh utama saya. Abe hanyalah salah satu simpatisan Gereja Unifikasi paling berpengaruh di dunia nyata. Saya tidak lagi punya waktu untuk memikirkan makna politik dan konsekuensi yang akan timbul dari kematian Abe," kata Yamagami, dalam surat.
Kepolisian Prefektur Nara menemukan surat itu dan menjadi petunjuk untuk mengungkap mengapa Abe menjadi sasaran pembunuhan, padahal dia bukan anggota apalagi penasihat.
Abe diketahui sempat berpidato di Okayama pada 7 Juli malam, sehari sebelum dibunuh di Nara. Yamagami sebenarnya sempat datang ke acara Abe di Okayama namun tidak menembaknya.
Sementara itu sang blogger menemukan surat tersebut di dalam kotak surat rumahnya pada 13 Juli atau 5 hari setelah pembunuhan Abe. Surat tersebut tampaknya sudah dikirim beberapa hari sebelumnya, namun sang blogger tak mengecek kotak surat di depan rumahnya.
Sejauh ini dia tak terkait dengan pembunuhan Abe. Bahkan dia mengecam apa yang dilakukan Yamagami. Menurut dia, Yamagami tampaknya tak punya teman untuk mencurahkan perasaan sehingga mengirim surat kepadanya.