"Bouteflika akan membuat keputusan penting untuk memastikan keberlangsungan fungsi lembaga-lembaga negara selama masa transisi," demikian pernyataan kantor presiden.
Bouteflika memerintah negara itu selama hampir 20 tahun. Namun pada 2013, dia lumpuh akibat stroke dan sejak itu tidak lagi berbicara di depan umum. Dalam penampilan yang jarang di muka umum, dia tidak pernah terlihat tanpa kursi roda dan hampir tidak bisa mencatat apa yang ada di hadapannya.
Banyak yang percaya kekuatan sesungguhnya di negara itu terletak pada komplotan militer dan elit bisnis, yang dikenal sebagai "Le Pouvoir," atau Kekuasaan. Komplotan ini mencakup adik presiden, Said Bouteflika, dan panglima militer Letnan Jenderal Ahmed Gaid Salah (79).
Ketika Bouteflika mengumumkan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima dalam pilpres yang ditetapkan pada 18 April mendatang, puluhan ribu orang dari berbagai kelas sosial membanjiri jalan-jalan kota secara nasional untuk melakukan protes.
Bouteflika terlalu sakit untuk mengumumkan pencalonannya dan harus mengadakan konfirmasi resmi bahwa dia masih hidup.