NEW YORK, iNews.id – Seorang uskup di Virginia, Amerika Serikat, yang menentang peringatan pemerintah akan risiko dan bahaya pertemuan keagamaan selama pandemi virus corona (Covid-19), akhirnya meninggal dunia akibat terinfeksi virus yang sama. Sebelum meninggal, sang uskup bahkan pernah bersumpah untuk tetap berkhotbah saat pandemi, kecuali dia dipenjara atau mask rumah sakit.
Uskup bernama Gerald O Glenn (66) itu adalah pendiri dan pastor di Gereja Penginjilan Pembebasan Baru di Chesterfield, Virginia. “Dia meninggal pada Sabtu (11/4/2020) malam,” ujar salah satu penatua gereja setempat, Bryan Nevers, dilansir dari The New York Times, Selasa (14/4/2020).
Nevers mengumumkan kematian Uskup Glenn selama khotbah Paskah, yang diunggah di halaman Facebook jemaat Pentakosta di Wilayah Richmond. Marcietia Glenn (65) istri sang uskup, juga dinyatakan positif terkena virus corona. Hal itu diungkapkan oleh putri mereka, Mar-Gerie Crawley, lewat unggahan pada 4 April lalu di halaman Facebook gereja.
Crawley mengatakan, pada saat itu bahwa ayahnya tengah dirawat dengan menggunakan ventilator di rumah sakit. “Aku hanya memohon kepada orang-orang untuk memahami keparahan dan keseriusan (penyakit) ini, karena orang-orang mengatakan ini bukan hanya tentang kita, ini tentang semua orang di sekitar kita,” ungkap Crawley di Facebook.
Kematian uskup itu terjadi ketika para pemimpin Gereja Katolik, mulai dari Paus Fransiskus hingga para pastor setempat, masih memperdebatkan soal aturan penerapan jarak sosial atau jarak fisik (physical distancing). Beberapa pemimpin gereja bahkan secara terang-terangan menentang imbauan dari gubernur dan pejabat kesehatan untuk menutup sementara rumah ibadah selama pandemi corona.
Di Florida, pendeta Megachurch Pantekosta ditangkap bulan lalu setelah mengadakan pelayanan dengan melibatkan ratusan jamaah. Pada 22 Maret lalu, Uskup Glenn tampak menyampaikan khotbah di hadapan puluhan jemaat gerejanya.
Pada saat itu, uskup itu berkata “Saya sangat percaya bahwa Tuhan lebih besar dari virus yang ditakuti ini.” Media setempat juga melaporkan, uskup itu juga pernah mengatakan dia akan terus berkhotbah kecuali dia berada di penjara atau di rumah sakit.