"Jika ada sesuatu, saya kira itu perdagangan reguler di penyeberangan perbatasan. Kami tidak memblokir jika tindakan tersebut tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai," ujarnya, menambahkan.
Militer Myanmar menghadapi kecaman internasional pasca-kudeta 1 Februari serta penanganan terhadap demonstrasi yang sejauh ini telah menewaskan hampir 250 orang. Di sisi lain Thailand menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah tersebut.
Belum ada komentar dari pemerintah Thailand maunpun pemerintahan junta Myanmar terkait pengiriman beras tersebut.