Tiga Nelayan Iran Dibebaskan setelah Lima Tahun Disandera Bajak Laut Somalia

Arif Budiwinarto
Bajak laut Somalia menahan tiga nelayan Iran sejak 2015 dan bersedia membebaskannya setelah ditawan selama lima tahun. (foto: ist)

"Ini sesungguhnya menandai akhir dari era kegelapan, antara 2010 sampai 2019, bajak laut Somalia menahan lebih dari 2.300 kru baik itu di ruang penjara atau di kapal mereka sebagai tawanan," kata anggota tim negosiasi Hostage Support Programme (HSP) dikutip dari AFP, Jumat (21/8/2020).

HSP mengatakan aksi bajak laut di lepas pantai Somalia menjadi 'mata pencaharian baru' di tengah krisis di negara tersebut. Para bajak laut--yang mendapatkan senjata dari pasar gelap--mencari target kapal-kapal nelayan maupun tanker untuk ditawan guna mendesak pemilik memberikan tebusan.

Dari ribuan tawanan, hanya sedikit yang bebas karena pemilik kapal bersedia memenuhi tebusan yang diminta bajak laut.

"Banyak dari mereka disiksa, beberapa di antaranya mati tetapi kebanyakan trauma dengan apa yang mereka alami."

"Kami sangat senang bisa menyelamatkan semua yang tersisa dan tidak mendapat uluran tangan dari perusahaan maupun negara mereka," lanjutnya.

Serangan bajak laut pada kapal-kapal tanker maupun kapal nelayan di lepas pantai Somalia mencapai puncaknya pada 2011 dengan 176 orang ditawan. Setelah itu, jumlah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
2 tahun lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlanjut di Kairo, Semua Pihak Hadir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal