BANGKOK, iNews.id - Thailand enggan membawa konflik perbatasan dan sengketa wilayah dengan Kamboja ke Mahkamah Internasional (ICJ). Kedua negara Asia Tenggara itu terlibat sengketa perbatasan sejak puluhan tahun, bahkan diwarnai konflik bersenjata seperti terjadi belum lama ini.
Bentrokan meletus pada 28 Mei wilayah perbatasan yang disengketakan, menewaskan seorang tentara Kamboja. Kedua pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan di zona netral yang disepakati dalam Nota Kesepahaman (MOU) tentang Survei dan Penetapan Batas Darat.
Pemerintah Kamboja pada Senin (2/6/2025) menyatakan akan melaporkan kasus ini ke ICJ, apa pun sikap Thailand. Parlemen Kamboja menyetujui keputusan tersebut dengan suara bulat dalam sidang gabungan.
Thailand beranggapan sengketa wilayah tersebut bisa diselesaikan tanpa melibatkan pihak ketiga, termasuk Mahkamah Internasional.
"Sehubungan dengan pertanyaan bahwa Kamboja mungkin akan menggunakan mekanisme peradilan atau pihak ketiga dalam masalah ini, Thailand, sebagai tetangga Kamboja, berkomitmen untuk menyelesaikan masalah bilateral melalui cara damai, berdasarkan hukum internasional, perjanjian dan kesepakatan yang relevan, serta bukti pendukung termasuk citra satelit," bunyi pernyataan pemerintah, dikutip Kamis (5/6/2025).