PETALING JAYA, iNews.id - Tokoh reformasi Malaysia Anwar Ibrahim mengungkap fakta di balik pemilihan perdana menteri dari kubu Pakatan Harapan setelah kelompok itu memenangkan kursi parlemen terbanyak dalam pemilu pada 9 Mei.
Gabungan partai dari Pakatan Harapan mampu meraup 113 kursi parlemen, mengalahkan Barisan Nasional pimpinan Najib Razak yang hanya mendapat 79 kursi.
Dari tiga partai Pakatan Harapan, Partai Keadilan Rakyat (PKR) lah yang mendapat kursi paling banyak. Inilah yang menjadi dasar mengapa Sultan Malaysia atau Yang di-Pertuan Agoeng Sultan Muhammad V cenderung memilih presiden partai yang juga istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, sebagai perdana menteri.
Namun permintaan itu ditolak Wan Azizah karena dia sudah punya kesepakatan dengan partai lain anggota koalisi Pakatan Harapan. Sejak Januari 2018, koalisi sepakat menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri.
Menurut Anwar, Sultan memilih Wan Azizah karena perolehan kursi parlemen PKR lebih unggul, bahkan dibandingkan dengan kursi partai yang dipimpin Mahathir sekalipun.