Sebelumnya Gedung Putih bahkan mengancam akan menerapkan tarif baru sebesar 245 persen terhadap China, menambah sengit perang tarif kedua negara. Langkah itu akan diambil karena China terus membalas tarif baru yang diterapkan AS.
China membalas tidak hanya dengan memberlakukan tarif masuk untuk produk, saat ini 125 persen, tapi juga membatasi ekspor mineral langka yang sangat dibutuhkan oleh industri strategis AS, termasuk militer.
Dalam pembalasan lain, pemerintah China dilaporkan memerintahkan maskapai-maskapainya untuk menolak pengiriman pesawat Boeing. Sejauh ini pemerintah China belum menginfirmasi kabar yang pertama kali diangkat media AS itu.
Pekan lalu maskapai Xiamen Airlines menolak pengiriman Boeing 737 Max. Pesawat itu harus putar balik setelah menempuh penerbangan 8.000 km dari kantor Boeing di Seattle ke Xiamen.