TEHERAN, iNews.id - Iran tak gentar dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan membombardir negara itu jika menolak negosiasi nuklir.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran, dalam pernyataan di media sosial X, Senin (31/3/2025), menyatakan pihaknya telah mengirim pesan peringatan kepada AS melalui Swiss, selaku negara perantara. Pesan itu diberikan melalui diplomat Swiss di Teheran.
Diplomat Swiss tersebut diberi pesan peringatan yang isinya, Iran akan menanggapi dengan serius dan segera ancaman apa pun terhadap negaranya.
Sang diplomat mengatakan akan segera menyampaikan pesan tersebut kepada pemerintah AS.
Menurut Kemlu Iran, pesan peringatan tersebut dikirim sebagai respons atas tindakan Israel serta ancaman baru-baru ini yang dibuat disampaikan Trump.
Trump pada Minggu (30/3/2025) mengancam Iran bahwa AS akan mengebom Iran dalam skala yanng belum pernah terjadi sebelumnya, jika negara itu tidak mau terlibat dalam negosiasi mengenai program nuklir. Ini merupakan ancaman paling eksplisit mengenai tindakan militer AS sejak Trump menjabat pada bulan Januari.
"Jika mereka tidak mau mencapai kesepakatan akan ada pengeboman. Ini akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya," kata Trump, dalam wawancara dengan NBC News.
Sebelum itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahannya menolak negosiasi program nuklir secara langsung dengan AS. Dia juga membenarkan bahwa pemerintah Iran telah mengirim surat jawaban kepada Trump.
Pada awal Maret Trump mengirim surat kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk melakukan perundingan langsung.
Isi surat balasan Iran adalah menolak perundingan secara langsung yang menggunakan tekanan.