ANKARA, iNews.id - Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki tak akan menyerah kepada Amerika Serikat (AS) terkait penahanan pendeta Andrew Brunson. Bahkan, Erdogan menyebut AS sebagai negara bermental zionis.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence mengancam akan memberlakukan sanksi yang menyakitkan kepada Turki, jika tidak membebaskan Brunson.
Pemimpin gereja Protestan di Kota Izmir, Provinsi Aegean, itu menjadi sorotan di tengah pusaran konflik diplomatik kedua negara. Ini bukan satu-satunya pemicu yang membuat hubungan Turki-AS memburuk, tapi ada juga isu Kurdi serta aktor kudeta Fethullah Gulen yang kini berada di AS.
Sebenarnya Turki sudah melunak dengan memberlakukan tahanan rumah kepada Brunson pada pekan lalu, setelah dipenjara dua tahun. Namun kondisinya bukan membaik, justru memicu krisis lebih dalam. Pasalnya, AS ngotot mendesak Turki membebaskannya.
"Kami tidak akan memberikan penghargaan apa pun atas bahasa ancaman itu," kata Erdogan, mengacu pada ancaman sanksi dari Trump, dikutip dari AFP.