JOHANNESBURG, iNews.id - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengomentari keputusan mitranya dari Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memboikot atau tidak mengirim delegasi ke KTT G20 yang berlangsung di Johannesburg. Menurut Ramaphosa, keputusan Trump itu justru akan merugikan AS.
Trump memicu ketegangan baru dengan Afrika Selatan atas tuduhan penganiayaan terhadap minoritas kulit putih Afrikaner pada masa lalu. Tuduhan itu, yang selalu diulangi Trump, telah dibantah sejak lama.
Selain itu Trump juga menyoroti peran Afrika Selatan dalam menyeret Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di Jalur Gaza.
"Amerika Serikat perlu mempertimbangkan kembali, apakah politik boikot benar-benar efektif karena menurut pengalaman saya, hal itu tidak berhasil," ujarnya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (14/11/2025).
"Sangat disayangkan Amerika Serikat memutuskan untuk tidak menghadiri G20," katanya lagi.
Dia menambahkan, ketidakhadiran AS di KTT G20 yang berlangsung akhir bulan ini, tak akan berpengaruh apa pun. Pertemuan akan tetap berlangsung tanpa kehadiran Trump atau delegasi AS lainnya.
"Kita tidak boleh berpikir, tidak akan melanjutkan G20. G20 akan terus berlanjut. Semua kepala negara lain akan hadir di sini," ujarnya.
Dia menambahkan para pemimpin G20 akan mengambil keputusan-keputusan fundamental, oleh karena itu ketidakhadiran AS justru akan merugikan diri sendiri.