Bagi Trump, kesepakatan dengan Uni Eropa akan menjadi perjanjian perdagangan terbesar, melampaui kesepakatan senilai 550 miliar dolar AS yang dicapai dengan Jepang pada awal pekan ini.
Trump, yang berupaya menata kembali ekonomi global dan mengurangi defisit perdagangan AS yang telah berlangsung puluhan tahun, sejauh ini telah berhasil mencapai kesepakatan tarif dengan Inggris, Jepang, Indonesia, dan Vietnam.
Kesepakatan Uni Eropa akan menjadi hadiah yang sangat besar, mengingat AS dan Uni Eropa sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar satu sama lain dan menyumbang sepertiga dari perdagangan global.
Meskipun hampir tercapai, kesepakatan masih membutuhkan beberapa negosiasi akhir. Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick berangkat dari Washington menuju Skotlandia pada hari Sabtu untuk berunding dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic, yang juga sedang dalam perjalanan ke Skotlandia.
"Kami optimistis dengan hati-hati bahwa kesepakatan akan tercapai. Tapi ini belum berakhir sampai benar-benar berakhir," kata seorang pejabat pemerintahan Trump.
Jika tidak ada kesepakatan dan AS mengenakan tarif 30 persen mulai 1 Agustus, Uni Eropa telah menyiapkan tarif balasan untuk barang-barang dari AS senilai 93 miliar euro (109 miliar dolar AS).
Para diplomat Uni Eropa mengatakan, kemungkinan kesepakatan tersebut akan mencakup tarif sebesar 15 persen untuk barang-barang Uni Eropa yang diimpor ke AS, yang mencerminkan kesepakatan AS-Jepang, bersama dengan tarif 50 persen untuk baja dan aluminium Eropa.