Namun Trump mengatakan, tes Covid-19 kedua ini dilakukan dengan metode cepat atau rapid test yang hanya memakan waktu 15 menit sampai hasil keluar. Berbeda dengan sebelumnya yang melalui pemeriksaan laboratorium dan memakan waktu berjam-jam.
"Saya melakukannya karena penasaran untuk melihat seberapa cepat kerjanya. Ini jauh lebih mudah. Saya telah melakukan keduanya, yang kedua jauh lebih menyenangkan," kata Trump.
Tes melakukan tes pertama pada pertengahan Maret menggunakan metode lebih invasif, hasil keluar beberapa jam kemudian.
Pria 73 tahun itu sebelumnya sempat menolak melakukan tes atas saran dari dokter Gedung Putih. Alasan saat itu dia belum berinteraksi langsung dengan penderita, melainkan dengan orang yang dikhawatirkan terinfeksi setelah bertemu dengan penderita.
Bukan hanya itu, Trump sempat melontarkan pernyataan yang seolah menganggap virus corona bukan ancaman berbahaya. Dia membandingkannya dengan penyakit flu yang pernah merenggut 37.000 nyawa warga AS dalam 2 tahun serta kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu Trump menganggap Covid-19 tak memelukan penangangan ekstra seperti lockdown.
Namun pandangannya berubah drastis dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah jumlah kasus terinfeksi di AS mlampaui China dan Italia hingga beradaa di posisi pertama dunia.
Bahkan dia memprediksi jumlah korban meninggal di AS bisa ratusan ribu bahkan lebih buruk lagi.