Trump Larang Masuk Warga dari 12 Negara, Salah Satunya dari Asia Tenggara

Anton Suhartono
Donald Trump meneken proklamasi larangan masuk warga dari 12 negara (Foto: AP)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (3/6/2025), tak hanya meneken proklamasi menangguhkan visa mahasiswa baru Universitas Harvard, tapi juga larangan masuk terhadap warga dari 12 negara.

Langkah tersebut diklaim bertujuan untuk melindungi AS dari ancaman teroris asing serta keamanan lainnya. Salah satu dari negara itu berada di Asia Tenggara, yakni Myanmar. Seperti diketahui Myanmar dilanda perang saudara sejak 2021, pasca-penggulingan Aung San Suu Kyi.

Secara keseluruhan, negara-negara yang terkena dampak adalah Afghanistan, Myanmar, Chad, Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

Selain itu AS juga membatasi dengan ketat masuknya warga dari tujuh negara, yakni Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela.

"Kami tidak akan mengizinkan orang memasuki negara ini karena ingin menyakiti kami," kata Trump, dalam video pernyataan yang di-posting di akun media sosial X, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (5/6/2025). 

Dia menambahkan, daftar tersebut bersifat dinamis, bisa direvisi termasuk ada penambahan negara.

Trump mengatakan negara-negara yang menjadi sasaran dianggap sebagai tempat berlindung teroris dalam skala besar. Dia juga menuduh pemerintahan negara-negara tersebut gagal bekerja sama dalam menegakkan keamanan visa serta tidak mampu memverifikasi identitas pelancong, pencatatan riwayat kriminal, serta tingginya angka pelanggaran visa di AS.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 bulan lalu

Iran Tolak Mentah-Mentah Seruan Trump soal Nuklir: Omong Kosong!

Internasional
5 bulan lalu

Trump Ungkap Sifat Asli Xi Jinping: Dia Sangat Keras!

Internasional
7 bulan lalu

Negaranya Dilanda Gempa Tewaskan 3.100 Orang Lebih, Pemimpin Myanmar Kunjungan Luar Negeri

Internasional
23 menit lalu

Profil James D Watson, Ilmuwan Penemu Struktur DNA yang Sempat Diboikot Lembaga Riset

Internasional
45 menit lalu

Militer China Operasikan Kapal Induk Terbesar, Amerika Patut Waspada

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal