Rancangan perjanjian damai AS-Taliban dihentikan oleh Trump pada 7 September. Perjanjian itu sedianya akan memulai penarikan bertahap pasukan AS dari Afghanistan.
Taliban kala itu berjanji tidak akan melakukan aksi-aksi teroris dan akan mengadakan perundingan damai dengan pihak-pihak yang terkait di Afghanistan guna mengakhiri permusuhan yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Namun Trump membatalkan perundingan damai itu, karena adanya serangkaian serangan Taliban di ibu kota Kabul yang menewaskan seorang tentara AS.
Usai pertemuan dengan Trump, Presiden Ghani mengatakan sang presiden AS menghargai usaha tanpa lelah yang dilakukan pasukan keamanan Afghanistan melawan Taliban dan kelompok militan terkait ISIS.
"Kedua pihak menggarisbawahi apabila Taliban memang bermaksud mencapai perjanjian damai, mereka harus menerima perjanjian gencatan senjata," kata Ghani.
Perang Afghanistan menewaskan lebih dari 150 ribu orang, termasuk warga sipil, pemberontak, pejuang lokal dan asing, sejak AS dan sekutunya menyerbu Afghanistan 18 tahun lalu.
Jumlah tentara AS yang tewas mencapai lebih dari 2.400 orang, dan perang itu menelan ongkos hampir 1 triliun dolar AS.