Trump sebelumnya memberi tahu Raja Abdullah dari Yordania soal rencana relokasi selama rekonstruksi berlangsung.
"Saya ingin Anda menampung lebih banyak lagi (warga Gaza) karena saya menyaksikan seluruh Jalur Gaza saat ini sangat kacau. Anda berbicara tentang sekitar 1,5 juta orang," kata Trump.
"Hampir semuanya hancur dan banyak orang meninggal di sana. Jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun rumah-rumah di lokasi berbeda, di mana mungkin mereka bisa hidup dengan damai untuk perubahan," tuturnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir menegaskan tak bisa menerima segala upaya untuk memindahkan warga Palestina di Gaza ke negaranya untuk sementara maupun jangka panjang. Warga Gaza berhak atas wilayah mereka sehingga tak bisa menerima pemindahan apa pun.
"(Mesir) Tidak bisa menerima segala pelanggaran hak (warga Palestina), baik melalui permukiman, pendudukan, atau pengusiran warga Palestina dari tanah mereka untuk sementara maupun jangka panjang," bunyi pernyataan Kemlu Mesir pada 21 Januari.