Trump Tak Peduli Dampak Perang Tarif: Kebijakan Saya Tak Akan Berubah, Ini Waktunya Jadi Kaya!

Maria Christina Malau
Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan mengubah kebijakannya menaikkan tarif impor ke sejumlah negara meski telah mengakibatkan pasar global terguncang. (Foto: AP)

Trump menggambarkan tarifnya sebagai upaya keras untuk mengatur ulang hubungan dagang Amerika, yang menurutnya telah mengakibatkan AS "dijarah dan dirampok oleh negara-negara di dekat dan jauh, baik kawan maupun lawan." Meskipun tarif yang diberlakukan AS di masa lalu telah memberikan hasil yang buruk bagi ekonomi Amerika, Trump bersikeras tarif impor yang luas akan menarik perusahaan untuk membawa pekerjaan manufaktur kembali ke negaranya.

Trump juga menyebut hari saat dia mengumumkan perang tarif itu pada Rabu kemarin sebagai "Hari Pembebasan" dengan menggelar perayaan di Rose Garden, tempatnya memaparkan kebijakannya. Namun, janji Trump gagal meredakan kekhawatiran di Wall Street yang anjlok, segera setelah pengumuman tersebut. 

Pada hari Kamis 3 April 2025 saja, Dow Jones Industrial Average anjlok 1.700 poin. Saham AS secara keseluruhan mengalami hari terburuk sejak Maret 2020, pada hari-hari awal pandemi Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, meski menegaskan tak akan mundur dengan tarif besar-besaran itu, dalam beberapa jam kemudian, Trump mengindikasikan kesiapannya untuk bernegosiaasi dengan sejumlah negara, salah satunya Vietnam.

"Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang memberi tahu saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS," tulis Trump di Truth Social. Dia mengatakan, menantikan pertemuan dengan Vietnam dalam waktu dekat.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
10 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
11 jam lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Internasional
12 jam lalu

Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal