"Penarikan penuh, semua berarti semuanya," kata pejabat AS itu, kepada AFP tanpa menyebut nama.
Pejabat itu mengatakan, penarikan pasukan akan dilaksanakan "secepat mungkin", tanpa menuturkan tenggat waktunya.
Saat ini, sekitar 2.000 pasukan AS berada di Suriah, sebagian besar dari mereka berada dalam misi pelatihan-dan-saran untuk mendukung pasukan lokal yang memerangi ISIS.
Israel meluncurkan puluhan serangan di Suriah sejak perang dimulai pada 2011, menargetkan posisi Iran dan anggota Hezbollah serta konvoi senjata ke kelompok militan.
Baik Iran dan Hezbollah mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad dan keduanya merupakan musuh Israel.
Para pengamat memperingatkan penarikan pasukan AS dari Suriah akan menyebabkan Assad -bersama dengan sekutunya Rusia dan Iran- mengamankan pengaruhnya atas negara dan wilayah yang lebih luas.